Dengan tubuh yang sedikit gempal,
dia meliuk-liuk bak Paul Gascoigne menghindari takling lawan. 1…2…3 bek
lawan dapat dilewati dengan mudah sebelum sebuah tendangan dengan penuh gaya merobek
gawang. Aroma parfum yang selalu dikenakan dengan sedikit berlebihan sesaat sebelum
pertandingan segera tercium bersama belaian angin yang menghampiri penonton pemujanya.
Peristiwa ini mungkin tidak akan
pernah dilupakan para penonton dan pemain sepak bola Dit. PNBP di era tahun
2000-an. Sayang talenta ini di sia-sia kan.
Cucuran peluh dan tetesan darah yang
dikorbankan setiap latihan seolah tiada arti. Kesabaran sedalam lautan yang
dimiliki akhirnya habis. Cucuran peluh akhirnya berubah menjadi cucuran air
mata ketika tidak pernah diturunkan dalam Turnamen DJLK Cup tahun 2003. Rasa sakit yang dialaminya lebih sakit
daripada Kinerja tanpa Tuki.
Sebuah keputusan besar diambil, “Gantung
Sepatu”. Iik “Wayne” Hikmat telah menghilang dari
lapangan hijau sebelum waktunya. Sebuah kehilangan besar bagi Tim. Dit. PNBP.
Sekarang :
Hanya aroma parfum yang masih
tersisa dari masa kejayaan saat masih bermain dulu. Tubuhnya tidak lagi sedikit
gempal namun sudah sangat gempal, liukan tubuhnya sudah hilang dan kekerasan tendangannya
sudah menurun.
Namun, kesempatan bermain dalam turnamen futsal DJA Cup 2013 telah
membangkitkan hasrat bermain yang selama ini ini tersimpan dalam dada-nya.
Sebuah terapi manis dan pelukan mesra dari Manajer Futsal PNBP yang merupakan
teman satu angkatan saat menimba ilmu di salah satu SSB di Jurang Mangu
terbukti jitu.
Setiap hari Senin Iik "Wayne" Hikmat terlihat bersemangat berlatih. Aroma parfumnya kembali mewarnai Lapangan Futsal Topografi. Selamat datang Iik "Wayne" Hikmat, kami tunggu kontribusi anda, khususnya dibidang pendanaan.
(AUS)